15 research outputs found

    Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Daerah yang Berorientasi pada Kemandirian Audit

    Full text link
    Lahirnya PP 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang mulai berlaku sejak tahun 2006membuat seluruh perangkat pemerintahan berusaha menjalankan prinsip-prinsip yang termuat dalam SAPtersebut, sayangnya masih banyak staf dan pejabat akuntansi pemerintahan yang tidak memiliki latar belakangakuntansi sehingga pelaksanaannya menjadi kendala. IT sebagai bidang komputerisasi seharusnya mampumenjembatani kendala tersebut dengan melakukakan otomasi terhadap aktifitas-aktifitas akuntansi yangdimasukkan kedalan aktifitas transaksional petugas sehingga operasional harian akan otomatis membentukjurnal-jurnal akuntansi tanpa disadari oleh petugas. Diperlukan pula fasilitas untuk menelusuri seluruh nilaiyang muncul dalam laporan guna memudahkan petugas melakukan audit secara mandiri sebelum laporankeuangan diserahkan ke auditor external dan DPRD

    Blended learning: Adoption pattern of online classrooms in higher education

    Get PDF
    This study aimed to describe the patterns of technology usage. Specifically, on the implementation of blended learning (BL) in higher education institutions. The case study explores usage patterns, influencing factors, and success factors. The data sources came from the Google Classroom log activity of 35 departments, consisting of five vocational programs, 28 undergraduate programs, and two professional programs in a university for three years with an average in a semester. A method called the customer window quadrant (CWQ) was utilized to analyze the pattern. In addition, a questionnaire was deployed to measure the teacher’s satisfaction with using the Google Classroom in a blended learning setting. The results show two dominant activities in Google Classroom, namely assigning tasks and quizzes. For the quiz, there were two popular question types, i.e., multiple-choice and short answers questions. The activity of using the Google Classroom has doubled in the three years. Assigning tasks to projects becomes the task in the Google Classroom. The usage patterns of Google Classroom are based on the level of importance. There are three activities considered the most important, namely creating class, topic, and material course. Moreover, the most influencing factors are stability, convenience, simplicity, velocity, and reliability

    TRIZ: Trimming Approach Pada Software Proses Improvement

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 telah memaksa seluruh institusi berbenah dan berubah karena adanya pembatasan temu fisik di semua prosesnya. Proses yang memungkinkan tidak temu fisik adalah meningkatkan kualitas dan proses yang dilakukan software (Software Process Improvement) untuk menjalankan proses bisnisnya. TRIZ merupakan perangkat problem solving yang memiliki banyak tool seperti Trimming, Function Analysis, Severity Level dan Impact yang dapat digunakan untuk mencari peluang inovasi terhadap software. Kasus yang digunakan adalah salah satu fitur sistem akademik yang memiliki banyak stakeholder dan berdampak besar di masa pandemi sehingga dituntut untuk melakukan peningkatan (improvement). Hasil implementasi telah menemukan tiga proses yang dapat ditingkatkan. Peningkatannya terbagi menjadi dua yaitu melakukan trimming (memangkas) proses berjumlah dua, dan meningkatkan kualitas berjumlah satu proses. Peningkatan ini membuktikan bahwa TRIZ berhasil digunakan dalam proses SPI untuk improve sistem guna meningkatkan proses di dalam organisasi.Kata Kunci: SPI, TRIZ, Trimming, Function Analysis, Severity Level, Sistem Akademik.

    SISTEM PUSAT PENGADUAN DAN PELAPORAN BENCANA ASAP UNTUK CEPAT DAN TANGGAP BENCANA

    Get PDF
    Abstract -- Forest fires are a major cause of the disaster smoke.Finding hotspots of forest fires more easily recognizable fromsatellite imagery so that treatment can be done correctly. Whilesmoke disaster more difficult to identify because of the occurrenceof fire, but not at the point follow the direction of the winddeployment. In the aftermath of the smoke can cause disease,especially lung and ISPA for children and pregnant women. Itsspread can also cover a larger area than the spread of fire. Oneway to cope with the disaster smoke is the role of the broadestcommunity in providing information either incident, the victim, thehandling was done to the presence of volunteers in disaster points.This study proposes a system that can bring together volunteers inthe field, people in need, volunteer / community distribute aid, andgovernment to work together to quickly provide information to meetthe needs of fast and disaster response. The system is implementedsuccessfully photographing needs and successfully tested in alimited group of volunteers.Key Word— Citizen Science, Forest Fires, Smoke Fires, DisasterInformation Systems.Abstrak— Kebakaran hutan merupakan penyebab utamaterjadinya bencana asap. Menemukan titik api kebakaran hutanlebih mudah dikenali dari citra satelit sehingga penanganan dapatdilakukan secara tepat. Sedangkan bencana asap lebih sulitdikenali karena terjadinya bukan pada titik kebakaran melainkanmengikuti arah penyebaran angin. Akibat dari bencana asap dapatmenimbulkan penyakit terutama paru-paru dan ISPA untuk anakanakdan ibu hamil. Penyebarannya juga dapat melingkupi areayang lebih luas daripada penyebaran api. Salah satu cara untukmengatasi bencana asap adalah peran serta masyarakat seluasluasnyadalam memberikan informasi baik kejadian, korban,penanganan yang telah dilakukan hingga keberadaan relawanpada titik-titik bencana. Penelitian ini mengusulkan sistem yangdapat mempertemukan relawan di lapangan, korban yangmembutuhkan, relawan/komunitas yang mendistribusikanbantuan, dan pemerintah untuk bersama-sama dengan cepatmemberikan informasi guna memenuhi keperluan cepat dantanggap bencana. Sistem yang diimplementasikan berhasilmemotret kebutuhan dan berhasil diujikan dalam kelompokrelawan terbatas.Kata Kunci— Citizen Science, Kebakaran Hutan, Kabut Asap,Sistem Informas Bencana

    Tantangan Adopsi Agile di Perguruan Tinggi di Indonesia(Challenges of Agile Adoption in Higher Education in Indonesia)

    Get PDF
    Tingkat kesuksesan dalam pengembangan proyek perangkat lunak di berbagai negara masih rendah. Berdasarkan data yang ditemukan, di Amerika Serikat dan Eropa masih berkisar antara 16%- 31%, di Afrika Selatan 34%, dan di Indonesia sebesar 27%. Agile merupakan pendekatan yang relatif baru dalam pengembangan perangkat lunak. Banyak organisasi telah mengadopsi Agile di semua atau beberapa proyek mereka. Temuan penelitian di berbagai industri dan negara, menunjukkan bahwa metode Agile memiliki dampak positif pada dimensi keberhasilan proyek. Namun upaya untuk melakukan adopsi Agile tidak sepenuhnya berjalan lancar, ditemukan berbagai tantangan yang mempengaruhi kesuksesannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengindentifikasi tantangan yang dihadapi dalam adopsi Agile di Perguruan Tinggi di Indonesia dengan menggunakan teori Scrum Adoption Challenges Detection Model (SACDM). Penelitian kuantitatif berbasis survei dan wawancara ini dilakukan di Badan Sistem Informasi (BSI), Universitas Islam Indonesia. Responden yang mengisi kuesioner sebanyak 41 orang yaitu Development (51,2%), Operational (22%), Product Owner (14,6%), dan Scrum Master dan Manajemen BSI (12,2%). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik yaitu uji validitas dan analysis of variance. Berdasarkan hasil analisis, telah teridentifikasi 12 variabel tantangan dalam adopsi Agile dalam penelitian ini

    Sistem Informasi Monitoring Wiraniaga

    Get PDF
    Super Dangsul merupakan pabrik tempe yang berdiri sejak tahun 1998 dengan karyawan sebanyak 20 orang dan sales 30 orang. Pabrik berlokasi di Yogyakarta ini mampu menghabiskan 1,2 ton kedelai untuk memproduksi. Sales adalah seseorang dibagian pemasaran dan merupakan pekerja lepas yang berada di luar lingkup pengawasan langsung dari pemilik. Seiring jumlah permintaan produk yang meningkat, dibutuhkan lebih banyak sales untuk mendistribusikan produk. Pada bagian pemasaran ini sering terjadi kecurangan yang dapat menimbulkan kerugian produksi. Kecurangan ini mengakibatkan perusahaan pernah mengalami kehilangan konsumen. Berdasarkan permasalahan yang ada maka peneliti mengusulkan sebuah sistem informasi yang dapat mempermudah pengelolaan dan pengawasan sales. Penelitian dimulai dari kajian pustaka, analisis kebutuhan, implementasi skenario, dan diuji menggunakan UAT (User Acceptance Testing) dan uji fungsional. Fungsi utama sistem telah dapat memberikan kemudahan pengelolaan sales. Sistem juga mampu melakukan monitoring aktifitas dan pengawasan terhadap sales dari kecurangan yang dapat mengakibatkan memburuknya nama baik perusahaan

    Aplikasi komputer ekonomi dan bisnis

    No full text
    xiv, 131 hlm,; 23 c

    Peningkatan layanan jemaah melalui implementasi sistem pengelolaan keuangan dan aset masjid berbasis web

    No full text
    [Bahasa]: Keuangan dan aset masjid perlu dikelola dengan baik dan transparan. Kesalahan dalam pengelolaan akan menyebabkan praduga dan fitnah di tengah masyarakat. Terlebih jika berkaitan dengan dana yang diperoleh dari jemaah atau masyarakat. Pengelolaan keuangan dan aset dalam bentuk tradisional hanya mampu mencatat sehingga belum mengarah pada transparansi karena sifatnya yang tidak accessible. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengimplementasikan sistem informasi pengelolaan keuangan dan aset masjid untuk meningkatkan tata kelola dan transparansi keuangan masjid. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan model kemitraan dimana pengabdi dan masyarakat secara bersama menyelenggarakan kegiatan untuk kemajuan tata kelola masjid. Tahapan kegiatan meliputi Plan, Do, Check, Act (PDCA) dimana tahapan ini sering digunakan dalam program peningkatan berkelanjutan untuk aspek tertentu di dalam masyarakat atau komunitas. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa tata kelola aset dan keuangan masjid berbasis digital mampu mewujudkan transparansi sehingga meningkatkan kepercayaan jamaah dan masyarakat terhadap pengelola masjid. Secara lebih luas, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk masjid yang lain untuk mengimplementasikan tata kelola keuangan dan aset berbasis digital sebagai upaya peningkatan pelayanan masjid di masyarakat. Kata Kunci: digitalisasi, keterbukaan keuangan, sistem aset, sistem informasi, masjid [English]: Mosque financial and asset needs to be managed properly and transparently. Mismanagement of this will lead to prejudice and slander in society. Moreover, if the funds are obtained from the congregation or the community. Financial and asset management in the traditional way can only record the data, so it has not led to transparency because it is not accessible. This community service program aims to implement an information system for managing mosque finances and assets to improve governance and transparency. The method used in this program is a partnership model in which the researchers and the community organize the program to develop mosque governance. The stages included Plan, Do, Check, Act (PDCA), often used in sustainable improvement programs for specific aspects of a society or community. This program shows that digital-based management of mosque assets and finances can achieve transparency, thereby it increases the trust of congregants and the community in mosque management. This program can be an initiative for other mosques to implement digital-based financial and asset governance in an effort to improve mosque services in the community. Keywords: digitization, financial transparency, asset system, information system, mosqu

    MOTIVASI DAN PROSESI PEZIARAH MAKAM RAJA-RAJA MATARAM IMOGIRI

    Get PDF
    Makam raja-raja Mataram Imogiri merupakan saiah satu warisan dari leluhur yang sampai saat ini masih dilestarikan. Di sana pada waktu-waktu tertentu ramai dikunjungi Makam Raja-raja Mataram ini dibagi menjadi beberapa bagian. Hal ini terjadi semenjak adanya paliyan nagari (pembagian wilayah) di kerajaan Mataram, yaitu bagian Surakarta dan bagian Y ogyakarta sehingga sampai saat ini rnakam tersebut di kelola oleh dua pihak, yaitu pihak Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Makam ini terletak di Kabupaten Bantul, Kecarnatan Imogiri, Kelurahan Girirejo, atau sekitar 17 km arah tenggara kota Y ogyakarta. Skripsi ini membahas berbagai motivasi yang mendorong para datang ke rnakam raja-raja Matararn Imogiri, dan rnenehti mengenai pengaruh perbedaan motivasi terhadap prosesi ziarah. Untuk mengumpulkan data yang di perlukan, karena penelitian ini bersifat lapangan, maka digunakan beberapa metode, yaitu: interview, observasi, dan dokumentasi. Setelah semua data terkumpul kemudian data di telaah, dan diseleksi, dan dilakukan interpretasi data, sehingga mencapai konklusi yang bermak:na. Pendekatan psikologi akan digunakan dalam penulisan ini, karena motivasi adalah pokok dari penelitian ini dan motivasi berkaitan erat dengan psikologi seseorang. Oleh sebab itu skripsi ini akan menggunakan pendekatan psikologi dalam perspek1:if Irwanto, yang menyatakan bahwa motivasi tidak suatu peri.laku tertentu berperilaku mempunyai hubungan berfareasi dengan motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu, kekuatan positif (positive ""'"'ru, .. r,:;,nu:,nr 1 menyebabkan suatu perilaku tertentu cenderung untuk diulang kembali, kekuatan perilak-u bila dari itu ht>T'c-;+,c,+ itu Menurut Sumadi Suryabrata, timbui dan tumbuh kembangnya motivasi dapat dilihat dari dua fak1:or pertama adanya rangsangan dari luar atau lingkungan (ekstrinsik) dan kedua rangsangan dari dalam indiv:idu sendiri (intrmsik). Motivasi ekstrinsik dipunyai oleh peziarah yang bertujuan untuk mencari rezeki (widiginong), sedangkan motivasi intrinsik dimilik:i oleh orang yang mempunyai tujuan ngalap berkah dari orang yang dimakamkan (takayarasa), orang yang berziarah untuk mencari ketenangan batin (gorawasi) dan orang yang berziarah untuk mencari. keselamatan (samaptadanu) Kebanyakan dari peziarah di makam Raja-raja Mataram Imogiri masih menganut Islam Jawa, yaitu agama Islam yang di sinkretiskan dengan budaya Jaw

    PENGEMBANGAN APLIKASI TRIZ BIDANG MANAJEMEN DAN BISNIS UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE PROTOYPING

    No full text
    TRIZ merupakan metode problem solving yang dikembangkan oleh Genrich Altshuller, adalah bentuk akronim dari bahasa Rusia “Teoria Resheniya Izobretatelskikh Zadach” yang dapat diartikan “Teori Penyelesaian Masalah Inventif”. TRIZ melibatkan serangkaian langkah atau algoritma yang dimulai dengan mengidentifikasi masalah tertentu dan konflik yang muncul. Konflik yang berhasil diselesaikan akan diubah menjadi solusi umum dan solusi khusus. TRIZ telah dieksplorasi untuk diterapkan pada bidang bisnis dan manajemen dengan menggunakan pendekatan manajemen sumber dayanya sendiri yang kemudian diterapkan pada bidang tersebut  dengan tujuan mampu membantu pemecahan masalah dalam membangun strategi bisnis yang optimal. Sebelumnya sudah ada pengimplementasian TRIZ ke dalam sebuah aplikasi mobile berbasis android. Android merupakan sistem operasi perangkat mobile berbasis linux. Akan tetapi aplikasi ini masih memerlukan pengembangan khususnya dibagai tampilan antarmuka guna menarik perhatian pengguna untuk menggunakannya serta membantu pengguna dalam mempelajari dan memahami materi di dalamnya dengan lebih mudah. Dalam pengembangan aplikasi ini menggunakan metode protyping yang merupakan metode pengembangan yang memberikan gambaran pengembangan sistem sehingga para stakeholders memiliki gambaran pasti terhadap pengembangan yang dilakukan. Dalam pengujiannya didapatkan hasil bahwa pengembangan yang telah dilakukan berhasil untuk meningkatkan minat calon pengguna untuk mengoperasikan aplikasi ini serta lebih membantu mereka dalam mempelajari dan memahami materi yang diberikan
    corecore